Langsung ke konten utama

Sistem Informasi Eksekutif Jasa Impor

LAPORAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
ANALISIS PERUSAHAAN JASA EKSPORT IMPORT PADA 
PT.PELABUHAN INDONESIA III

Oleh :
WARDAINI  (4114011)
Dosen Pengampu :

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM
JOMBANG
2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan nikmat yang di berikan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam hal ini penulis membuat laporan Sistem Informasi Eksekutif dalam Perusahaan Jasa Eksport Import (forwarding).  Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Eksekutif di Unipdu Jombang.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Endang Kurniawan S.Kom, M.M,.CEH,CHFI,CIPM selaku dosen mata kuliah yang telah membimbing dan membagi ilmunya kepada penulis. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapat kekurangan dalam pengerjaannnya. Untuk itu penulis mengharapakan kritik serta saran yang membangun demi perbaikan kedepannya. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat menjadi manfaat bagi kita semua.


Jombang, 11 Januari 2017


Penulis









 


DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... v
I.   PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1         Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2         Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3         Tujuan......................................................................................................... 2
1.4         Batasan Masalah......................................................................................... 2
II.   Latar Belakang.............................................................................................. 3
2.1         Sistem Informasi eksekutif......................................................................... 3
2.2.1 Konsep yang Dibutuhkan SIE pada Perusahaan Jasa Telekomunikasi........................................................................................... 4
2.2         Teknologi Informasi................................................................................... 6
III.  PEMBAHASAN............................................................................................7
3.1  Penarapan Teknologi Informasi dalam Perusahaan Jasa Eksport Import.............................................................................................................7
3.2    Pendekatan Teknologi Informasi dalam Perusahaan Jasa Eksport Import.............................................................................................................8
3.3    Peranan Teknologi Informasi dalam Manajemen Strategik........................................................................................................13
3.4   
Pentingnya Divisi TI dalam Proses Bisnis............................................................................................................16
3.5     Peranan CIO dalam Perusahaan................................................................20
3.6     Proses bisnis Perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia III Secara Umum.....25

IV  PENUTUP........................................................................................... ...... 34
4.1... Kesimpulan............................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 35






















 


DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1 Logo Pelindo III......................................................................25
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Pelabuhan Indonesia III.................................................................................................................27









BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang

Perusahaan saat ini tidak hanya menjalankan suatu aktivitas bisnis yang dinilai dari tingkat keuntungan dan kerugian namun juga membutuhkan keseluruhan data yang berkaitan dengan aktivitas bisnisnya. Keseluruhan data disusun secara sistematis menjadi informasi yang bermanfaat untuk masingmasing objek pengguna. Informasi terbagi-bagi menjadi beberapa bagian sesuai tingkatan penggunaan dalam tingkatan organisasi. Informasi yang sifatnya detil ditujukan untuk manajemen tingkat bawah atau teknis, informasi yang sifatnya umum ditujukan untuk manajemen tingkat atas yang tidak membutuhkan terlalu banyak informasi.
Sedangkan untuk manajemen tingkat menegah, informasi yang disajikan merupakan gabungan informasi detil dan informasi umum. Untuk menjawab kebutuhan informasi yang tersaji secara akurat, relevan dan interaktif ditujukan kepada tingkat eksekutif, maka dibutuhkan sebuah sistem informasi eksekutif.
Menurut Irfan Subakti (2002:82), sistem Sistem Informasi Eksekutif adalah sistem berbasis komputer yang melayani informasi yang dibutuhkan oleh para tingkat eksekutif. Sistem ini mendukung penyediaan laporan berupa grafis dan kemampuan drill-down pada setiap laporan yang membutuhkan detil pelaporan. Keunggulan utama dari sistem informasi eksekutif adalah menyajikan laporan dalam berbagai bentuk grafik sesuai kebutuhan dan pemanfaatannya.
Pendekatan penyajian informasi dalam sistem informasi eksekutif adalah dengan mengacu pada data secara periodik atau per jenis sesuai kebutuhan tingkat eksekutif. Dengan menggunakan sistem informasi eksekutif, informasi yang disajikan dalam bentuk angka atau persentase dapat dianalisa lebih detil dengan cara melakukan break down atau dengan cara drill down. Kedua pendekatan tersebut bertujuan untuk menganalisa rincian apa saja serta seberapa besar kontribusi yang dihasilkan. Melalui pendekatan ini para eksekutif dapat terbantu dalam menentukan keputusan dan hal apa saja yang harus difokuskan untuk peningkatan produktivitas perusahaan.


1.2  Rumusan Masalah

1.      Bagaimana Penarapan dan Peranan Teknologi Informasi?
2.      Bagaimana Pendekatan Teknologi Informasi dengan Measurement, Experimentation, Sharing, dan Replication?
3.      Bagaimana peranan Teknologi Informasi dalam Manajemen Strategik?
4.      Bagaimana pentingnya Divisi TI dalam Proses Bisnis?
5.      Bagaimana peranan CIO dalam Perusahaan?

1.3  Tujuan

1.      Memahami peranan dan penarapan Teknologi Informasi.
2.      Memahami Pendekatan Teknologi Informasi dengan Measurement, Memahami Experimentation, Sharing, dan Replication.
3.      Memahami peranan Teknologi Informasi dalam Manajemen Strategik.
4.      Memahami pentingnya Divisi TI dalam Proses Bisnis.
5.      Memahami peranan CIO dalam Perusahaan.


1.4  Batasan Masalah
Laporan ini membahas peranan dan penerapan TI, pentingnya divisi TI dan peranan CIO pada salah satu perusahaan jasa eksport import (forwading) yakni PT. Pelabuhan Indonesia III.








BAB II
LANDASAN TEORI


2.1 Sistem Informasi Eksekutif
Suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau procedure-prosedure/bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang (Murdick, R.G).
Menurut Jogiyanto HM., (1999: 692) Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Istilah Eksekutif memang diterangkan secara bebas, Eksekutif sering dikaitkan dengan perencanaan dan jangka panjang dan berorientasi pada kesejahteraan perusahaan. Jika tidak ada sistem informasi eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional, manajer puncak akan menerima semua informasi dari subsistem - subistem fungsional dan para eksekutif harus menyarikan dan mensintesiskan data menjadi suatu bentuk yang berarti bagi mereka. Sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari tugas tersebut.
Sistem Informasi eksekutif (EIS) adalah satu jenis dari manajemen informasi sistem dimaksud untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya internal dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu gol strategis dari organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung keputusan (DSS).
Penekanan dari EIS berada di atas peraga grafis dan mudah untuk pergunakan interface pemakaian. Mereka menawarkan laporan kuat dan dril bawah kemampuan. Pada umumnya, EIS adalah perusahaan lebar DSS untuk menolong eksekutif tertinggi teliti, bandingkan, dan soroti kecenderungan pada penting variable sehingga bahwa mereka dapat memonitor kinerja dan mengidentifikasi kesempatan dan masalah. EIS dan penggudangan data teknologi sedang memusat pada pasar.
Perusahaan Jasa perusahaan yang menjual jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan kata lain, perusahaan jasa menjual “barang” tidak berwujud. Dalam definis perusahaan jasa, terdapat banyak sekali bentuk jasa yang dapat ditawarkan kepada konsumen dengan kriteria masing-masing kebutuhan konsumen. Dengan adanya pembagian jenis jasa, maka para konsumen akan mendapatkan pelayanan yang terbaik dari keluhan mereka. Dan juga perusahaan pada bidang tersebut dapat melakukan tugas dan pelayanan secara maksimal, karena sesuai dengan bidang yang mereka tekuni.
Maka dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem informasi eksekutif dalam bidang jasa adalah  satu jenis dari manajemen informasi dalam bidang jasa untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya internal dan eksternal, sehingga akan dapat mempercepat pelayanan dalam melayani kebutuhan  konsumen dan dapat melakukan pelayanan secara maksimal sesuai jasa yang ditawarkan perusahan.

2.1.1        KONSEP DIBUTUHKAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PADA PERUSAHAAN JASA EKSPOR IMPORT

Konsep mengapa diperlukan sistem informasi eksekutif pada perusahaan bidang jasa adalah sebagai berikut sesuai dengan keperluan :


1.      Internal
-  Kebutuhan informasi yang tepat
-  Kebutuhan perbagikan komunikasi
-  Kebutuhan mengakses data operasional
-  Kebutuhan meng-update status pada aktifitas yang berbeda
-  Kebutuhan untuk meningkatkan keefektifan
-  Kebutuhan untuk mengenal data historis
-  Kebutuhan untuk mengakses data perusahaan
-  Kebutuhan untuk informasi yang lebih akurat

Dengan informasi internal yang diperoleh dari data manjerial organisasi, eksekutif sangat membutuhkan dalam menentukan kebijaksanaan. Bagaimana jadinya seorang eksekutif dalam mengambil keputusan apabila tidak mengetahui keadaan internal organisasi yang dipimpinnya. Misalkan dari data keuangan perusahaan tidak memungkinkan adanya penambahan peralatan yang mestinya dibutuhkan oleh organisasi tersebut yang mana eksekutif harus meminta data dari bagian manajerial keuangan dalam membuat keputusan. 

2.      Eksternal
 -  Meningkatkan persaingan perusahaan dalam bidang jasa
-  Dengan cepat mengantisipasi perubahan lingkungan
-  Kebutuhan untuk menjadikan lebih proaktif
-  Kebutuhan untuk mengakses database external
-  Meningkatkan regulasi pemerintah
Seorang eksekutif membutuhkan informasi secara external untuk mengambil keputusan. Eksekutif perlu memahami situasi yang berkembang di luar organisasi dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil  dalam membuat keputusan. Dalam perusahaan biasanya komputer dihubungkan dengan mainframe. Komputer ini berfungsi sebagai  executive workstation. Database eksekutif disimpan dalam piranti keras umumnya disebut harddisk yang berisi data dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh komputer perusahaan. Sistem ini memungkinkan juga pemakai menggunakan e-mail dan mengakses data dan informasi lingkungan. Contohnya dengan adanya perubahan peraturan pemerintah yang berlaku yang mana peraturan sebelumnya masih dilaksanakan dalam suatu organisasi, tentunya akan memberikan dampak buruk pada organisasi .
2.2  Teknologi Informasi

Pengertian Teknologi Informasi secara lebih luas yaitu suatu teknologi yang difungsikan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.
Teknologi Informasi menurut beberapa ahli :
1.      Williams dan Sawyer (2003) TI adalah teknologi yang menggabungkan Komputer dengan jalur komunikasi yang berkecepatan tinggi yang dapat membawa data, suara dan video
2.      Haag & Keen (1996) teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu pekerjaan dengan informasi serta melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.





BAB III
PEMBAHASAN


3.1   Penarapan Teknologi Informasi dalam Perusahaan Jasa Eksport Import
Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang dibutukan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Teknologi Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitasnya..
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para perusahaan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja. Sebelum membuat strategi teknologi, pasti ada strategi bisnis terlebih dulu. TI, seharusnya memang sudah dilibatkan dalam pembuatan strategi bisnis, bukan sebagai sekuensial setelah business strategy, setelah itu teknologinya. Justru itu harus sudah ada di depan. Karena teknologi bisa membuat satu hal yang business wise tidak strategis, menjadi strategis.
Informasi adalah salah satu asset penting yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup suatu organisasi/bisnis, pertahanan keamanan dan keutuhan negara, kepercayaan publik atau konsumen, sehingga harus dijaga ketersediaan, ketepatan dan keutuhan informasinya. Informasi dapat disajikan dalam berbagai format seperti: teks, gambar, audio, maupun video. Manajemen pengelolaan informasi menjadi penting ketika terkait dengan kredibilitas dan kelangsungan hidup orang banyak. Tujuan manajemen informasi adalah untuk melindungi kerahasiaan, integritas dan ketersediaan informasi tersebut. Sayangnya, keamanan informasi oleh banyak perusahaan masih dianggap sebagai masalah teknis yang cukup ditangani oleh bagian teknologi informasi (TI) saja, sehingga menghasilkan solusi teknologi tanpa melibatkan proses bisnis. 
Artinya, perangkat lunak dengan sistem keamanan tercanggih pun sering kali belum mencukupi. Tentunya suatu perusahaan belum tentu membutuhkan atau mampu menerapkan semua cara pengamanan sistem. Sia-sia apabila kita menerapkan sistem TI dengan teknologi pengamanan mutakhir dan biaya sangat mahal jika ternyata kebutuhan kita tidak serumit itu dan fungsinya pun tidak optimum. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam  perusahaan, cara lama kebanyakan.
Kita telah melihat perkembangan teknologi informasi (TI) yang luar biasa selama beberapa dekade terakhir. Tapi sayangnya masih banyak usaha retail atau bahkan suatu perusahaan yang belum menerapkan teknologi informasi agar siap bersaing di masa yang akan datang.Secara umum istilah teknologi informasi lebih dikenal dengan istilah komputerisasi. Mulai dari input data, proses data, menyimpan data, dan mendistribusikan data. Yang semuanya itu dilakukan oleh komputer sehingga akan berjalan secara otomatis dan tidak dikerjakan lagi secara manual. 
Salah satu peranan teknologi informasi bagi perusahaan yang paling nyata adalah semua pekerjaan akan lebih cepat dan akurat. Penerapan teknologi informasi yang efektif akan mengurangi biaya yang tidak diharapkan dan dapat meningkatkan fleksibilitas. Hal ini akan terlihat dalam alur bisnis yang menjadi lebih terorganisir dan tersentralisasi. 


3.2  Pendekatan Teknologi Informasi dalam Perusahaan Jasa Eksport Import
Teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan, efisiensikan seluruh  inovasi dan biaya operasional rutin secara keseluruhan, dengan tetap mengacu kepada pendekatan dalam mengukur (measurement), melakukan uji coba (experimentation), berbagi (sharing) dan mereplikasi (replication) proses bisnis. Keempat hal tersebut,  mempunyai peran yang penting satu sama lainnya untuk meningkatkan value added pemanfaatna IT sebagai penunjang dan kemudahan bisnis.

1.    Measurement
Pengukuran (measurement) merupakan suatu  kegiatan untuk membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif, Serta memiliki standat yang sesuai dengan objek yang akan diukur. Didalam dunia pendidikan pengukuran memiliki pengertian bahwa suatu proses yang mendeskripsikan performa siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (sistem angka) sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari performa siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka.
Cangelosi (1995: 21) Measurement atau  pengukuran adalah proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan. Dengan membaca atau mengamati apa saja yang dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka, mendengar apa yang mereka katakan, dan menggunakan indera mereka seperti melihat, mendengar, menyentuh, mencium, dan merasakan.
 Tujuan dilakukannya Measurement :
1.      Untuk Memahami apa yang terjadi di perusahaan saat ini
2.      Penggunaan angka atau skala tertentu
3.      Menurut suatu aturan atau formula tertentu. Pengukuran merupakan pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakter tertentu yang dimiliki oleh seseorang, atau suatu obyek tertentu yang mengacu pada aturan dan formulasi yang jelas.
4.      Evaluasi kebutuhan untuk melakukan perubahan
5.      Evaluasi impact untuk melakukan perubahan
6.      Memperbaiki kondisi out of control
7.      Merencanakan untuk menemukan harapan Pelanggan
8.      Memutuskan kapan tanggung jawab perlu ditingkatkan
9.      Menetapkan kapan memberikan training
10.  Memberikan jadwal yang realistik

2.      Experimentation
Perusahaan terkadang membutuhkan percobaan langsung ke pelanggan terkait dengan fitur-fitur produk atau jasa yang akan diuncurkan. Teknologi informasi memberikan kemudahan untuk melakukan hal ini. Bisa dikatakan tahapan ini merupakan langkah berikutnya setelah dilakukan pengukuran. Uji Coba (Experimentation). Berbagai kemudahan yang diperoleh dari menggunakan IT yakni perusahaan dapat melakukan simulasi sebuah hubungan sebab akibat (causality) yang tidak bisa ditemukan dengan hanya melakukan pengukuran dan observasi murni. Hal ini berguna bagi perusahaan sehingga dapat memiliki pendugaan seluruh hal yang harus segera ditindaklanjuti guna meningkatkan kualitas bisnis perusahaan tersebut.
Tujuan  experimentation adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu eksperimen dalam bidang perusahaan dimaksudkan untuk menilai membuktikankualitas dari perusahan satu dengan lain nya.. Selanjutnya, tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan dinilai/ diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatas pada mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang dicobakan tetapi juga ingin menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan atau berarti tidaknya) pengaruh tersebut jika dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda.
3.        Sharing
Berbagi (Sharing). Melalui IT Perusahaan dapat  berbagi data pencapain bisnis,serta hambatan yang terjadi  hal ini pada akhirnya akan mendorong Inovasi bisnis yang dibutuhkan dalam berbagi lini perusahaan agar lebih efektif dan efisien dalam menjalankan aktifitasnya. Internet dan teknologi informasi telah memudahkan seluruh kativitas bisnis tanpa harus bertemu untuk melakukan transaksinya. Terkadang hanya inovasi-inovasi besar yang diumumkan di muka publik, akibatnya inovasi sederhana tanpa sadar tertutup. Teknologi informasi membuat masyarakat dapat melihat nilai-nilai inovasi mulai dari yang paling sederhana sampai inovasi yang memiliki nilai komersil tinggi. Inovasi sederhana belum tentu akan memberikan dampak sederhana juga untuk kelangsungan perusahaan, terkadang inovasi kecil pada tata cara kerja akan memberikan benefit tinggi.

4.        Replication
Teknologi informasi akan tinggi nilai gunanya jika sesuai dengan alur sistem perusahaan. Perusahaan yang mampu menerapkan teknologi informasi yang sesuai, tentu saja dapat meningkatkan kinerja mereka. Tidak semua lini bisnis perusahaan berbeda nyata, sehingga dimungkinkan terjadi sharing informasi antar perusahaan.
Dua perusahaan yang karakteristiknya mirip dapat saling meniru teknologi informasi. Metode-metode di atas memberikan pemahaman bahwa teknologi informasi dapat digunakan melalui banyak cara, tidak hanya keempat cara tersebut, berikut beberapa contoh lainnya:
1)        Aliansi Strategis Aliansi dua perusahaan atau lebih dalam menghasilkan suatu produk bukan hanya bisa meringankan beban anggaran dan mempersingkat waktu, tetapi juga mempercepat proses produksi. Praktek aliansi akan memberikan efek positif pada produk yang dihasikan, produk tetap inovatif, dan diharapkan mampu meraih perhatian khalayak.
Aliansi membantu perusahaan untuk mentransformasikan operasinya dan memperoleh akses pada berbagai sumber-sumber baru teknologi, pasar dan wawasan yang mungkin sulit dipelajari sendiri. Berbagai bentuk aliansi seperti penggabungan (merger), peleburan (consolidation), dan pengambilalihan (acquisition) menjadi pilihan strategis untuk memperkuat kinerja perusahaan. Ada beberapa alasan utama yang menjadi motivasi aliansi strategis. Alasan - alasan tersebut adalah sebagai berikut :
a)      Untuk meningkatkan dalam pemasaran global. Contohnya ketika perusahaan mobil Ford beraliansi dengan Mazda Motor Corp. untuk meraih pangsa pasar Asia. 9
b)      Nilai tambah atau perluasan pada lini produk perusahaan.
c)      Perluasan distribusi dan menyediakan akses pada material.
d)     Untuk mengatasi mahalnya biaya research and development, yang merupakan beban bagi perusahaan untuk melakukan terobosan-terobosan baru.
e)      Mengembangkan dan meningkatkan operasi, fasilitas dan proses serta menyediakan akses pada kapabilitas, pengetahuan baru, dan teknologi baru.
f)       Menurunkan resiko dan mengatasi ancaman-ancaman dalam persaingan.
g)      Untuk mempercepat inovasi dan pengenalan produk baru.
h)      Untuk mengatasi integrasi beberapa teknologi.
i)        Untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya.
j)        Untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan selera konsumen yang beragam sehingga perusahaan akan semakin dekat dengan konsumennya.
   
2)   Research and Development secara annual Sistem perusahaan mungkin tidak akan berubah secara drastis dalam jangka waktu panjang, namun dibutuhkan penyesuaian secara berkala untuk menghadapi gejolak pasar dalam jangka pendek.Perusahaan wajib terus mengembangkan teknologi informasi yang telah diterapkan untuk mengimbangi perubahan ini.
3)    Konsultasi Sistem Bisnis Pada prinsipnya, konsultasi wajib dilakukan oleh seluruh bagian perusahaan, namun khusus untuk teknologi informasi, konsultasi dilakukan dengan melibatkan banyak pihak. Sistem yang terintegrasi menuntut kerjasama seluruh pelaku bisnis, dan harus diperkuat dengan peranan akademisi untuk menentukan inovasi terkini terkait sistem tersebut.
4)    Pengontrolan Sistem down and up Sistem yang baik wajib mengolah data yang benar dengan proses yang benar juga, sehingga didapatkan informasi yang sebenar-benarnya. Pengontrolan sistem berfungsi untuk mencegah terjadinya pemasukan data yang salah. Pengontrolan dilakukan pada seluruh proses, baik itu sebelum sistem digunakan, atau setelah sistem dipakai.

3.3  Peranan Teknologi Informasi dalam Manajemen Strategik
Peran Teknologi informasi (TI) dalam upaya mengintegrasikan seluruh proses bisnis memang tidak bisa dibilang kecil. Beragam solusi aplikasi dapat dimanfaatkan perusahaan untuk mewujudkan upaya ini. Dari sisi karyawan, solusi pengelolan sumber daya manusia (HRM), memungkinkan terciptanya SDM yang efektif, dan kontrol administrasi yang relatif akurat. Sumber Daya Manusia di perusahaan dapat bekerja lebih optimal dan menghasilkan kinerja tinggi bagi perusahaan.Untuk pelanggan, perusahaan dapat menggunakan Selling Chain Management. Solusi ini memungkinkan perusahaan menjalankan aktifitas pemasaran (marketing) penjualan (sales) dan pelayanan pelanggan secara bersamaan menhhasilkan output berupa pemanfaatan aplikasi Customer Relationship Management (CRM).
Penerapan Teknologi Informasi kurang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja dan kesuksesan bisnis organisasi maupun peningkatan daya saing organisasi. Hal tersebut terjadi akibat penerapan SI/TI yang hanya berfokus pada teknologinya saja. Oleh karena itu, cara efektif untuk mendapatkan manfaat strategis dari penerapan Teknologi Informasi adalah dengan berkonsentrasi pada kaji ulang bisnis (rethinking business) melalui analisis masalah bisnis saat ini dan perubahan lingkungannya serta mempertimbangkan Teknologi Informasi sebagai bagian solusi (Earl, 1992).
Terdapat tiga sasaran utama dari upaya penerapan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi dalam suatu organisasi yaitu  (Ward and Peppard, 2002)  :
1.      Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola informasi
2.      Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan.
3.      Memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan merubah gaya dan cara berbisnis
Secara umum masyarakat mengenal produk informasi dalam bentuk perangkat keras, perangkat lunak dan infrastruktur. Perangkat keras meliputi input (keyboard, monitor,touch screen, scanner, mike, camera digital, perekam vidio, barcode reader, maupun alat digitasi lain dari bentuk analog ke digital). Perangkat keras ini bertujuan untuk menerima masukan data/informasi ke dalam bentuk digital agar dapat diolah melalui perangkat komputer. Selanjutnya terdapat perangkat keras pemroses lebh dikenal sebagai CPU dan memori komputer. Perangkat keras ini berfungsi untuk mengolah dan mengelola sestem komputer dengan dikendalikan oleh sestem operasi komputer. Selain itu terdapat perangkat keras penyimpan data baik yang bersifat tetap (hard disk) maupun portabel (removable disk). Perangkat keras berukutnya adalah output yang menampilkan hasil olahan komputer kepada pengguna melalui monotor, printer, speaker, LCD maupun bentuk respon lainnya. Selanjutnya dalam perangkat lunak dibedakan sistem operasi (misalnya Windows, Linux, atau Mac) yang bertugas untuk mengelola hidup matinya komputer, menghubungkan media input dan output serta mengendalikan berbagai perangkat lunak aplikasi maupun utiliti di komputer.
 Sedangkan perangkat aplikasi adalah program praktis yang digunakan untuk membantu pelaksanaan tugas yang spesifik seperti menulis, membuat lembar kerja, membuat presentasi, mengolah database dan lain sebagainya.
Selain itu terdapat juga program utiliti yang membantu sestem operasi dalam pengelolahan fungsi tertentu sperti fungsi manajemen memori, keamanan komputer dan lain-lain. Pada aspek infrastruktur, kita mengenal ada istilah jaringan kompoter baik yang bersifat terbatas dan dalam kawasan tertentu (misalnya satu gedung) yang dekenal dengan nama Local Area Network maupun jaringan yang lebih luas, bahkan bisa meliputi jaringan yang lebih luas yang dikenal sebagai Wide Area Network (WAN). Saat ini, aspek infrastruktur dalam teknologi informasi sering disatukan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perangkat PDA (Personal Digital Assistant) yang berperan sebagai komputer genggam tetapi sarat dengan fungsi komunikasi (baik Wi-Fi, blutooth maupun GSM) merupakan salah satu contoh diantaranya.Perangkat keras (baik input, pemroses, penyimpan maupun output), perangkat lunak serta infrastruktur ketiga-tiganya memiliki potensi besar untuk meningkatkan efektifitas maupun efisiensi manajemen informasi perusahaan.
Teknologi Informasi adalah komponen penting dalam keberhasilan bisnis perusahaan. Akan tetapi, teknologi informasi juga merupakan sumber daya bisnis penting yang harus dikelola dengan benar. Teknologi informasi memainkan peranan penting dalam memastikan keberhasilan atau yang memberi kontribusi pada kegagalan usaha bisnis strategis perusahaan. Oleh karena itu, mengelola sistem dan teknologi informasi yang mendukung proses bisnis modern perusahaan adalah tantangan besar untuk para manajer bisnis dan TI, serta praktisi bisnis. Ilustrasi salah satu pendekatan untuk mengelola teknologi informasi dalam perusahaan besar dapat dilihat Pendekatan manajerial memiliki tiga komponen utama :
  1. Mengelola pengembangan dan implementasi bersama berbagai strategi bisnis/TI. Dipimpin oleh CEO dan CIO (Chief Information Officer), proposal dikembangkan oleh para manajer bisnis dan pakar TI untuk menggunakan TI agar dapat mendukung prioritas strategis bisnis perusahaan. Proses perencanaan bisnis/TI sesuai dengan tujuan bisnis strategis TI. Proses tersebut juga meliputi evaluasi proyek bisnis/TI yang diajukan.
  2. Mengelola pengembangan dan implementasi aplikasi dan teknologi bisnis/TI baru. Ini adalah tanggung jawab utama dari CIO dan CTO (Chief Technology Officer). Area manajemen TI ini melibatkan pengelolaan proses pengembangan sistem informasi dan
implementasinya, serta tanggung jawab penelitian ke dalam penggunaan bisnis yang strategis atas teknologi informasi baru.
  1. Mengelola organisasi TI dan infrastruktur TI. CIO dan para manajer TI berbagi tanggung jawab untuk mengelola pekerjaan para pakar TI yang biasanya diatur dalam berbagai tim proyek serta subunit organisasi lainnya. Selain itu, mereka bertanggung jawab untuk mengelola infrastruktur TI dari hardware, software, database, jaringan telekomunikasi, dan sumber daya TI lainnya, yang harus diperoleh, dioperasikan, dimonitor, dan dipelihara.


3.4    Pentingnya Divisi TI dalam Proses Bisnis
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP).
ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan. Implementasi dari sistem ERP tersebut mempunyai sasaran yaitu pengintegrasian antara sistem logistik dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan dan mengintegrasikan cabang-cabangnya. Dengan pengimplementasiannya tidak ada masalah dari para karyawan karena sistemnya yang sudah user-friendly, lagipula mereka juga telah mengantisipasi kemungkinan yang dapat menghambat seperti melakukan pendekatan antara lain dengan pemberian dukungan secara top-down ke semua jajaran operasional; mengadakan prapelatihan bagi kepala cabang dan administrasi sebelum dilakukan pelatihan untuk end-user; serta melakukan demo aplikasi ke seluruh user di cabang melalui kepala cabang. 
Secara keseluruhan, melalui implementasi sistem ERP ini diharapkan tercipta suatu sistem kontrol yang baik dari pusat ke cabang. Karena segala sesuatunya dapat dimonitor dari pusat secara online dan real time melalui layar komputer. Melalui pola tersentralisasi ini, kantor pusat dapat memantau jenis barang yang dijual, kondisi stok barang hingga pemberian kredit
ke pelanggan, serta pembuatan laporan keuangan menjadi lebih cepat. Dari sisi efisiensi, adanya peningkatan seperti waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan keputusan menjadi lebih cepat karena pelaporan dari cabang/gudang lebih cepat dan dapat dipantau secara langsung dari layar komputer.
Untuk dapat mengetahui andil departemen IT di perusahaan adalah dengan mengetahui keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan tersebut, misalnya :
1.      Yang tadinya manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga kerjanya, biaya untuk kertas, alat tulis, dll.
2.      Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya IT. Sebab dengan IT ini akan memperbendek rantai birokrasi, yang tadinya selesai dalam 1 minggu dengan IT hanya
butuh waktu 1 hari. Apabila waktu tadi kita konversikan ke biaya maka akan mendapatkan penghematan sekian rupiah.
3.      Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Hal ini tentu saja akan menjadikan perusahaan menjadi lebih kompetitif. Sebab dampaknya akan sangat besar bisa jadi karena pengambilan keputusan yang lambat sebuah perusahaan akan kehilangan banyak order.
4.      Dengan penerapan teknologi IT kita akan dapat menghemat baiaya promosi dan pemasaran, karena promosi lewat web site akan sangat murah dan konsumen dapat melihat profil perusahaan dari mana saja diseluruh dunia.
5.      Dengan IT maka sistem akan dapat terintegrasi disemua kantor atau perusahaan sehingga hal ini akan dapat meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan pihak manajemen akan dengan cepat mengetahui kondisi perusahaannya tanpa harus berkunjung ke kantor cabang yang jauh dan memakan biaya transportasi.

Jadi sebenarnya penerapan IT ini akan sangat menghemat biaya di semua aspek, baik tenaga kerja, proses, pemasaran, maupun manajemen. Dan penerapan IT ini juga akan dapat mempercepat kemajuan perusahaan, dengan semain meningkatnya margin perusahaan.
Untuk mengetahui secara pasti berapa keuntungan yang dihasilkan oleh IT maka Anda dapat menghitungnya dari penghematan-penghematan yang dihasilkan perusahaan Anda sebagai imbas dari penerapan IT dikonversikan ke Rupiah, dan kemajuan-kemajuan yang dicapai perusahaan anda dari penerapan IT ini, maka akan muncul angka yang cukup signifikan.

Departemen IT seringkali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang. Hal inilah yang kadang menadi problematika tersendiri bagi Departemen IT di perusahaan. Untuk dapat menge tahui andil Departemen IT di perusahaan adalah dengan mengetahui keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan tersebut, misalnya seperti:
a)      Manual menjadi otomatis, dan hal ini mengurangi biaya untuk tenaga kerja,  alat tulis, dan lain-lain.
b)      Waktu mengerjakan yang lebih cepat dengan adanya IT.
c)      Pengambilan keputusan yang lebih cepat, karena dengan IT maka data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat.
d)     Menghemat biaya promosi dan pemasaran.
e)      Sistem dapat terintegrasi di semua kantor atau perusahaan, dan hal ini dapat meningkatkan kecepatan dalam merespon sesuatu dan pihak manajemen akan dengan cepat mengetahui kondisi perusahaan.

 Informasi (SI) secara umum mempunyai beberapa peranan dalam perusahaan, diantaranya sebagai berikut:

1)       Minimal Risk.
      Setiap bisnis memiliki resiko, terutama berkaitan dengan faktor-faktor keuangan. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi resiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola resiko yang dihadapi.

2)       Reduce Costs
      Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:
a)      Eliminasi proses, implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yan dirasa tidak perlu.
b)   Simplifikasi proses, berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat di sederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen teknologi informasi.
c)      Integrasi proses, teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis.
d)     Otomatisasi proses, mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran klasik dari teknologi informasi.

3)       Add Value
 Menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.

4)       Create New Realities
 Mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commercee-procuremente-customere-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.


3.5    Peranan CIO dalam Perusahaan
Penggunaan IT (Information Technology) yang semakin aktif dalam seluruh bagian atau proses bisnis perusahaan saat ini mengharuskan pengelolaan yang tepat dan terarah. Hal ini karena peranan IT sebagai pemberi solusi bagi bisnis dan value center haruslah tetap selaras dengan strategi bisnis dari perusahaan dan bukan hanya untuk kepen-tingan IT semata.
Peranan ini dalam perusahaan  dipegang oleh seorang Chief Information Officer (CIO). CIO sebagai pimpinan tertinggi dalam pengelolaan IT memiliki tantangan yang sangat besar terutama dalam menerjemahkan dunia IT yang kompleks menjadi ide-ide dan solusi yang mudah dipahami oleh kalangan bisnis. Kemampuan mengkomunikasikan IT dalam bahasa yang dimengerti oleh kalangan bisnis sehingga mereka dapat mengambil manfaat dari IT bagi kemajuan perusahaan menjadi salah satu peran penting dari seorang CIO. Adapun peranan CIO dalam perusahaan adalah :
1.        Membangun bisnis
Persaingan yang begitu cepat dan lingkungan bisnis yang sangat dinamis mengharuskan eksekutif perusahaan/pemerintah untuk selalu memantau dan mempelajari aspek-aspek di luar perusahaan/pemerintah (eksternal) secara intens dan terus-menerus, terutama yang berkaitan dengan perilaku pasar (market) dan pelanggan atau tuntuntutan rakyat. Setidak untuk dewasa ini ada tujuh cara yang terbukti efektif untuk mempelajari hal internal dan eksternal perusahaan/pemerintah.
A.    Memiliki armada SDM yang secara berkala mempelajari keadaan pasar dan komponen eksternal lainnya
B.     Mempelajari secara mendalam proses-proses penciptaan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan/pemerintah
C.     Mengundang bagian-bagian lain dalam perusahaan/pemerintah untuk berdiskusi secara berkala
D.    Menghadiri seminar-seminar yang berhubungan dengan industri terkait
E.     Membaca secara aktif publikasi-publikasi yang berkaitan dengan produk, jasa, dan industri dimana perusahaan pemerintah yang bersangkutan berada
F.      Menjadi anggota forum-forum bisnis maupun akademis terkait.
G.    komunikasi aktif dan konsisten dengan para manajer lini perusahaan/pemerintah.

2.        Membangun citra devisi
Tugas kedua yang menjadi tanggung jawab seorang CIO adalah membangun kredibitilitas direktorat sistem informasi yang dipimpinnya. Hal ini sangat penting mengingat banyak sekali karyawan yang menilai bahwa penggunaan sistem informasi secara strategis merupakan ciri perusahaan/pemerintah di masa mendatang, bukan saat ini. Namun walau bagaimanapun juga, direktorat sistem informasi yang ada harus dapat membuktikan bahwa aktivitias-aktivitas yang dilakukan saat ini adalah merupakan jalan atau jembatan menuju masa depan.  
Direktorat, departemen, atau divisi sistem informasi (atau teknologi informasi) harus memiliki citra yang baik di mata fungsi-fungsi lain dalam perusahaan/pemerintah. Strategi yang paling efektif adalah dengan cara membantu para SDM di dalam perusahaan/pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya melalui utilisasi teknologi informasi, karena hal inilah yang merupakan misi utama dari keberadaan sistem informasi di perusahaan/pemerintah.
 Pemberian pendidikan dan pelatihan kepada para pengguna (users) sistem informasi, mulai dari staf sampai dengan manajer eksekutif, merupakan salah satu cara lain untuk meningkatkan citra divisi sistem informasi.Dengan menghasilkan “produk-produk” yang terbukti dapat membantu para karyawan dalam melaksanakan aktivitas perkerjaannya sehari-hari, divisi sisten informasi akan dengan mudah mendapatkan kepercayaan dari fungsi-fungsi lain di organisasi untuk membawa mereka ke bentuk perusahaan/pemerintah masa depan.

3.        Meningkatkan mutu penggunaan Teknologi
Melihat bahwa keberadaan teknologi informasi ditujukan untuk meningkatkan kualitas kinerja SDM (employees empowerment), seorang CIO memiliki tugas untuk memasyarakatkan teknologi informasi agar dipergunakan secara aktif untuk para karyawan perusahaan/pemerintah. Selain pemberian program-program pelatihan (training) yang bersifat edukatif, diperlukan suatu strategi untuk membuat karyawan tertarik belajar lebih jauh dan memanfaatkan teknologi informasi yang ada. Caranya bisa beraneka ragam,
Mulai dari yang bersifat hiburan (entertainment) – seperti melalui permainan pada saat rekreasi perusahaan/pemerintah (company outing) – sampai dengan yang sangat serius, seperti diadakannya workshop khusus. Tujuannya adalah agar para karyawan akrab dengan komputer (computer literate), sehingga selain dapat meningkatkan kualitas kerja mereka, inovasi-inovasi baru berupa ide-ide pengembangan di masa mendatang akan turut berpengaruh pada pengembangan sistem informasi di perusahaan/pemerintah.

4.        Mencanangkan fungsi Teknologi Informasi                   
Tugas selanjutnya bagi seorang CIO adalah untuk menentukan visi perusahaan/pemerintah melalui pemanfaatan sistem informasi di masa mendatang. Seorang eksekutif senior yang baik, adalah yang selalu bersifat proaktif. Membantu perusahaan/pemerintah mencanangkan visinya di masa mendatang adalah salah satu contoh sikap proaktif yang harus
Dimasyarakat di kalangan perusahaan/pemerintah. Visi pemanfaatan sistem informasi merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari visi perusahaan/pemerintah secara umum. Melihat bahwa abad sekarang dan mendatang adalah era yang sangat bergantung kepada informasi, peranan CIO dalam melihat masa depan perusahaan/pemerintah menempati posisi yang cukup dominan.
Namun tugas CIO tidak hanya terbatas untuk merumuskan visi saja, namun yang bersangkutan harus dapat memasyarakatkan ide-ide yang ada ke seluruh jajaran manajemen dan staf (create a vision). Apalah artinya sebuah visi yang bagus tapi tidak ada seorang pun dari karyawan yang merasa perlu untuk mewujudkannya. Ada banyak teknik dan teori yang ditawarkan kepada manajemen untuk membantu merumuskan dan menjual visi kepada seluruh jajaran karyawan secara efektif. Hal ini sangat penting, karena visi merupakan akar dari seluruh aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan/pemerintah dalam kegiatan bisnisnya setiap hari.

5.        Pengembangan sistem informasi
Misi terakhir dari seorang CIO tentu saja membuat semua hal yang ada di atas menjadi nyata, yaitu merencanakan dan mengembangkan arsitektur sistem informasi perusahaan/pemerintah, yang terdiri dari komponen-komponen seperti software, hardware, brainware, proses dan prosedur, infrastruktur, standard, dan lain sebagainya. Secara berkesinambungan, seorang CIO harus dapat me-utilisasikan sistem informasi yang dimiliki perusahaan/pemerintah saat ini secara optimal, sejalan dengan rencana pengembangannya di masa mendatang. Suatu kali seorang praktisi manajemen mengatakan bahwa seorang CIO yang baik akan dapat “memanusiakan” karyawannya dengan cara memanfaatkan teknologi informasi untuk membantunya melaksanakan aktivitas pekerjaan sehari-hari

Chief Information Officer (CIO) adalah jabatan untuk kepala teknologi informasi dalam sebuah organisasi. CIO biasanya melaporkan ke salah satu kepala keuangan atau, dalam TI yang berpusat pada organisasi, untuk kepala eksekutif. Dan biasanya Tugas pertama dan utama yang merupakan tanggung jawab eksekutif lain dalam jajaran direksi adalah mempelajari dan memahami secara menyeluruh dan mendetail bisnis yang digeluti perusahaan. Kalau dahulu manajemen inti cukup mempelajari semua komponen internal perusahaan (khususnya sehubungan dengan produk-produk atau jasa-jasa yang ditawarkan), 
Saat ini hal tersebut tidaklah cukup. Persaingan yang begitu cepat dan lingkungan bisnis yang sangat dinamis mengharuskan eksekutif perusahaan untuk selalu memantau dan mempelajari aspek-aspek di luar perusahaan (eksternal) secara intens dan terus-menerus, terutama yang berkaitan dengan perilaku pasar (market) dan pelanggan.





3.6    Proses bisnis Perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia III Secara Umum

a.       Perusahaan PT.Pelabuhan Indonesia III


Gambar 3.1 Logo Pelindo III
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau lebih dikenal dengan sebutan Pelindo 3 merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam jasa layanan operator terminal pelabuhan. Perusahaan dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 1991 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan III Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Peraturan tersebut ditandatangani oleh Presiden Ke-2 Republik Indonesia Soeharto pada tanggal 19 Oktober 1991.
Selanjutnya, pembentukan Pelindo 3 dituangkan dalam  Akta Notaris Imas Fatimah, S.H., Nomor : 5, tanggal 1 Desember 1992 sebagaimana telah mengalami beberapa kali perubahan hingga perubahan terakhir dalam Akta Notaris Yatiningsih, S.H, M.H., Nomor: 72, tanggal 10 Juli 2015. Sebagai operator terminal pelabuhan, Pelindo 3 mengelola 43 pelabuhan dengan 16 kantor cabang yang tersebar di tujuh propinsi di Indonesia meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Keberadaan Pelindo 3 tak lepas dari wilayah Indonesia yang terbentuk atas jajaran pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke. Sebagai jembatan penghubung antar pulau maupun antar negara, peranan pelabuhan sangat penting dalam keberlangsungan dan kelancaran arus distibusi logistik. Pelayanan terbaik dan maksimal merupakan komitmen Pelindo 3 untuk mejaga kelancaran arus logistik nasional. Komitmen itu tertuang dalam visi perusahaan Berkomitmen Memacu Integrasi Logistik dengan Layanan Jasa Pelabuhan yang Prima. Mendukung visi tersebut, Pelindo 3 menetapkan strategi-strategi yang dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang dievaluasi setiap 4 (empat) tahun sekali.


Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Pelabuhan Indonesia III
Pelindo 3 memiliki komitmen yang kuat dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan. Oleh karenanya, setiap tindakan yang diambil oleh perusahaan selalu mengacu pada tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Perusahaan juga menerbitkan pedoman etika dan perilaku (Code of Conduct) sebagai acuan bagi seluruh insan Pelindo 3 mulai dari Komisaris, Direksi, hingga Pegawai untuk beretika dan berperilaku dalam proses bisnis serta berperilaku dengan pihak eksternal. Perangkat lain yang mendukung Pelindo 3 dalam meraih visi dan misi perusahaan adalah penghayatan nilai-nilai Budaya Perusahaan. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, mengutamakan kepuasan pelanggan adalah menjadi prioritas. Customer Focus menjadi budaya perusahaan yang pertama harus tertanam dalam diri setiap insan Pelindo 3, dilanjutkan oleh Care dan budaya perusahaan yang ketiga adalah Integrity. Kini, Pelindo 3 menjadi salah satu BUMN besar di Indonesia dengan tingkat jumlah aset yang meningkat setiap tahunnya. Pelindo 3 juga menjadi segelintir BUMN yang memasuki pasar global. Hal ini membuktikan bahwa Pelindo 3 memiliki daya saing yang tinggi dan menjadi perusahaan berkelas internasional.
Segmen usaha jasa kepelabuhanan yang diselenggarakan oleh PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero),meliputi :
1.      Usaha fasilitas (infrastruktur): Perairan dan kolam pelabuhan.
Dermaga untuk tambat kapal dan bongkar muat barang, penumpang, dan lain – lain.    Tanah dan bangunan di pelabuhan Fasilitas kepelabuhanan lainnya.
2.      Usaha pelayanan (servis) jasa pemanduan dan penundaan .jasa terminal bongkar muat kargo dan penumpang,jasa suplai air,listrik dan BBM.
3.      Usaha penunjang (rilated service) perkantoran,Rumah sakit pelabuhan,Industrial property dan marina. 

Visi merupakan suatu gambaran jauh kedepan tentang keadaan masa depan yang diinginkan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan visi merupakan satu bagian dari perencanaan strategis. Keberlangsungan perusahaan sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan internal maupun eksternal.
Oleh karena itu, visi perusahaan juga harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Visi perusahaan Pelindo III telah disesuaikan sejalan dengan disahkannya UU Pelayaran No. 17 Tahun 2008, di mana status dan posisi Pelindo III selaku BUP telah mengalami perubahan fungsi yang sebelumnya sebagai penyelenggara usaha kepelabuhanan menjadi penyelenggara usaha terminal pelabuhan, dengan visi baru yaitu : ”MENJADI PELAKU PENYEDIA JASA PELABUHAN YANG PRIMA, BERKOMITMEN MEMACU INTEGRASI LOGISTIK NASIONAL.” (To become excellent Port services player committed to drive integrated national logistics).
Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan perusahaan dan sasaran yang ingin dicapai. Misi menjelaskan mengenai sesuatu yang harus dilakukan oleh perusahaan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.

Misi  yang diemban oleh Pelindo III pun telah disesuaikan pasca disahkannya Undang – undang Pelayaran No.17 Tahun 2008 dan memperhatikan kondisi objektif yang ada maka misi perusahaan adalah: Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standar yang berlaku secara konsisten;
1.    Memacu kesinambungan daya saing industri nasional melalui biaya logistik yang kompetitif;
2.    Memenuhi Harapan semua stakeholders melalui prinsip kesetaraan dan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG);
3.    Menjadikan SDM yang kompeten, berkinerja handal dan berpekerti luhur;
4.    Mendukung perolehan devisa negara dengan memperlancar arus perdagangan.

Untuk mewujudkan visi dan misi, Pelabuhan Indonesia III (Persero) mempunyai tujuan perusahaan, yang tujuan tersebut adalah melakukan usaha di bidang peyelenggaraan dan pengusahaan jasa kepelabuhanan, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perseroan untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

b.             Tata kelola PT.Pelabuhan Indonesia III
Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik merupakan landasan bagi terbentuknya system, struktur dan budaya perusahaan yang fleksibel serta adaptif atas perubahan lingkungan bisnis yang kompetitif serta mampu membangun system pengendalian Internal dan manajemen risiko yang handal. Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik sesuai dengan PER-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, meliputi:
1.      Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan;
2.      Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif;
3.      Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
4.      Kemandirian (independency), yaitu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
5.      Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan(stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik diyakini mampu memperkuat posisi daya saing perusahaan secara berkesinambungan, mengelola sumber daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, meningkatkan corporate value dan kepercayaan investor.
Pelindo III berkomitmen untuk menerapkan dan menjaga praktek Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dengan kualitas dan standar yang tinggi. Penerapan GCG pada Pelindo III ditujukan untuk menjadikan GCG sebagai bagian dari Budaya Perusahaan, yang pelaksanaannya didukung oleh nilai-nilai perusahaan yang melekat di setiap Insan Pelindo III. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan komitmen yang tinggi untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik pada semua organ dan jenjang organisasi secara terencana, terarah, dan terukur sedemikian rupa sehingga penerapan tata keloa perusahaan yang baik dapat berlangsung secara konsisten dan sesuai dengan praktik-praktik terbaik (best practice) penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik.
c.       Proses bisnis PT.Pelabuhan Indonesia III

Serangkaian kegiatan pelayanan jasa kepelabuhan yang dilakukan secara integrasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Melibatkan sumber daya perusahaan yang terdiri dari berbagai bidang  yaitu :

1.      Operasional
Fungsi operasional tersebut terbagi 5 (lima), secara singkat sebagai berikut:
a.         Fungsi Pengadaan adalah proses penarikan ,seleksi,penempatan,orientasi,dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaan. ( the right man in the right place).
b.        Fungsi Pengembangan adalah proses peningkatan ketrampilan teknis,teoritis,konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
c.         Fungsi Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung berbentuk uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab karyawan tersebut.
d.        Fungsi Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.Dimana Pengintegrasian adalah hal yang penting dan sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua aspirasi/kepentingan yang bertolak belakang antara karyawan dan perusahaan.
e.         Fungsi Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja )   
2.    Keuangan
Sumber Daya bidang Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Fungsi Bidang Keuangan antra lain :
a.       Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
b.      Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
c.       Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
d.      Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
e.       Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
f.       Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
g.      Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

Untuk proses bisnis pada bidang keuangan merupakan proses bisnis perusahaan secara keseluruhan . bidang keuangan melakukan kegiatan dengan memproses input dari bidang lainnya, dengan menghasilkan output yang akan digunakan oleh stakeholder. Keuangan merupakan mata rantai proses bisnis perusahaan sebagai penunjang dari kegiatan yang dilakukan oleh unit kerja lain nya.





















BAB  IV
PENUTUP

4.1    Kesimpulan
Sistem informasi eksekutif dalam bidang jasa adalah  satu jenis dari manajemen informasi dalam bidang jasa untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan kemudahan akses terhadap keduanya internal dan eksternal, sehingga akan dapat mempercepat pelayanan dalam melayani kebutuhan  konsumen terhadapa jasa yang ditawarkan perusahaan tersebut.
Seorang eksekutif membutuhkan informasi secara external untuk mengambil keputusan. Eksekutif perlu memahami situasi yang berkembang di luar organisasi dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil  dalam membuat keputusan. Begitupun informasi internal yang diperoleh dari data manjerial organisasi, eksekutif sangat membutuhkan dalam menentukan kebijaksanaan.
Tugas-tugas yang dilaksanakan eksekutif diantaranya mengelola SDM, membuat keputusan sumber daya dan operasi, mengelola keuangan dan pelaporannya, pengelolaan penjualan dan pemasaran, serta mengarahkan bisnis untuk masa yang akan datang.
Kelebihan SIE pada bidang jasa diantaranya dapat mempermudah para eksekutif perusahaan jasa dalam pengambilan suatu keputusan. Sedangkan kelemahannya yaitu pada perusahaan jasa kecil akan mengeluarkan biaya untuk dapat mengimplementasikan SIE.




DAFTAR PUSTAKA


Komentar

Postingan populer dari blog ini

profil saya

Assalamualaikum sahabat blogger ... Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk mengunjungi blog saya . sebelumnya perkenalkan nama lengkap saya Wardaini,biasanya dipanggil wardah .saya lahir pada tanggal 12 mei 1997 dan sebenarnya saya berasal dari kota sibolga,kota kecil yang berada di sumatera utara.   Bicara soal Perkuliahan ,Disini saya memulai pendidikan perkuliahan  di jawa timur khususnya didaerah peterongan rejoso,jombang , yakni Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) pada tahun 2014 ,dan saya menempuh pendidikan dengan jurusan fakultas Teknik prodi Sistem informasi yang saat ini masih semester 4 . akhir kata semoga blog ini bermanfaat bagi sahabat blogger,ingat kesempurnaan adalah milik Allah dan Kekhilafan serta kekurangan hanyalah milik hamba Nya . sekian dan terimakasih .. wasalamualaikum wr wb